Karakteristik
Bimbingan di Sekolah Dasar
Pemerintah secara formal telah memberikan dasar acuan pelaksanaan bimbingan dan
konselilng di sekolah dasar dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990,
sbagai kelanjutan dan penyempurnaan aturan-aturan yang sebelumnya , sepeti
kurikulum 1975 buku IIIC dan Pedoman Pelaksaan Bimbingan di Sekolah Dasar Tahun
1987. Hal ini dilakukan karena pelaksaan bimbingan disekolah dasar pada
kenyataannya berbeda dengan pelaksaan pada sekolah menengah,baik SLTP maupun
SMU terutama yang berkaitan dengan fingsi guru sebagai pembimbing.
Beberapa factor penting yang membedakan bimbingan konseling disekolah dasar
dengan skolah menengah, dikemukakan oleh Dinkmeyer dan Caldwell (Suherman AS,
200:21-23) yaitu:
1) Bimbingan
di sekolah dasar lebih menekankan akan peranan guru dalam fungsi bimbingan;
2) Fokus
bimbingan di sekolah dasar lebih menekan pada pengembangan pemahaman diri,
pemecahan masalah, dankemampuan hubungan secara efektif dengan orang lain;
3) Bimbingandi
sekolahdasar lebih banyak melibatkan orang tua murid, mengingat pentingnya
pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di sekolahdasar;
4) Bimbingan
di sekolah dasar hendaknya memahami kehidupan anak secara unik;
5) Program
Bimbingan di sekolah dasar hendaknya peduli pada kabutuhan dasar anak, seperti
kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan penerimaan diri, serta menerima
kelebihan dan kekurangannya.
Program
bimbingan di sekolah dasar meyakini bahwa usia sekolah dasar merupakan tahapan
yang sangat penting dalam tahapan perkembangan anak.
Melihat karakteristik bimbingan konseling di sekolah dasar muncul sebagai
konsekuensi logis dari karakteristik dan masalah perkembangan murid sekolah
dasar itu sendiri. Karena itu, memahami karakteristik di sekolah dasar itu
sendiri. Karena itu, memahami karakteristik murid sekolah dasar merupakan hal
yang sangat penting dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan layanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Begitu pula sentral layanan
bimbingan dan konseling akan terpusat pada pemberdayaan kualitas fungsi guru
sebagai pembimbingnya.
Karakteristik Anak Berbakat
Sebagai makhluk social, anak berbakat
mengalami pertunbuhan dan perkembangan yang sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat, pemikiran , sikap dan aktivitas. Ditinjau dari segi budaya anak
berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi tingkat
kebudayaan yang mereka dalam memperoleh pengalaman budaya.
Untuk mengenali karakteristik anak berbakat dapat dilihat
dari beberapa segi, diantaranya :
a. Potensi
b. Cara mengahadapi
masalah
c. Prestasi
Selain karakteristik anak berbakat juga dapat dilihat dari
tanda-tanda umum dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Anak berbakat cenderung
memiliki bakat istimewa yang sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak
serentak, karena ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya anak
usia 4 tahun dapat bemain dengan anak seusianya tetapi dalam kegiatan akademis
seperti anak usia yang jauh dari usia sebenarnya. Mengapa hal ini terjadi?, hal
ini terjadi karena anak berbakat cenderung mempuyai cara pemikiran yang berbeda
dari teman-teman seusianya